SELAMAT DATANG

Jumat, 15 Mei 2009

Ada apa dengan Kompor Gas Gratis ???

Beberapa waktu yang lalu pemerintah telah menggulirkan program konversi Minyak tanah ke Gas dengan cara membagi-bagikan kompor gas beserta tabung gas ukuran 3 kg dengan sasaran rakyat miskin yang tidak atau belum pernah memiliki komporgas.
Tapi pada kenyataannya ketika pembagian kompor gas , banyak rakyat yang tidak tergolong miskin melayangkan protes kepada RT/RW setempat bahwa mereka tidak kebagian. Padahal kalau dilihat dari segi ekonomi dan kepemilikan kompor gas, mereka umumnya telah memiliki kompor gas yang mungkin kualitasnya jauh lebih baik dari kompor gas yang dibagikan pemerintah. Kenapa yach ???
Beberapa bulan kemudian pemerintah menggulirkan pembagian kompor gas kepada para pedagang kecil, bahkan ada pula pedagang besar. Itu masih bisa masuk akal.
Yang membuat saya bertanya-tanya saat ini pemerintah melalui perangkat lurah/desa setempat memerintahkan kepada RW/RT untuk mendata seluruh warganya untuk pengajuan komporgas yang katanya sasarannya kalangan menengah ke atas .
Padahal pemerintah berupaya dengan membuat program konversi minyaktanah ke gas untuk menghemat anggaran Negara, tapi dengan membagi-bagikan komporgas kepada kalangan mengengah ke atas yang notabene sudah memiliki komporgas yang jauh lebih baik dari yang akan dibagikan, apa itu bukannya melakukan pemborosan anggaran atau kelebihan produksi komporgas ?, ataukah ada unsur politik lain menjelang pemilu pilpres yang akan dilaksanakan pada tanggal 8 Juli 2009 nanti ?
Lebih herannya lagi banyak orang yang sudah memiliki kompor gas dengan tingkat ekonomi menengah ke atas masih mengharapkan akan pembagian kompor gas tersebut, bahkan dengan semangat mereka menyerahkan fotocopy Kartu Keluarga dan KTP kepada RT setempat, mungkin mereka tidak puas dengan keadaan mereka yang sudah tergolong cukup atau memang belum merasa cukup?. Tapi adapula sebagian warga yang tidak mau mengajukan kompor gas karena memang sudah memiliki dan mapan.
Walaupun rencana pembagian komporgas yang katanya ditujukan untuk kalangan menengah ke atas masih dalam tahap pengusulan namun itu mengingatkan saya akan kata-kata seorang professor dosen saya di Pascasarjana yang mengatakan bahwa Negara kita dikatakan sebagai The Beggar Nation, Bahwa sikap yang kurang baik pada rakyat Indonesia yaitu kebalikan dari pepatah “Lebih baik tangan di atas daripada tangan di bawah “ telah tumbuh banyak di Indonesia dari kota besar sampai kota kecil dan hal itu menjadi PR bagi pemerintah walau kadang pemerintah juga yang menumbuhkan sikap tersebut.
Mau jadi apa Negara kita kedepan ???
Ada apa dengan kompor gas gratis ?????
*) De ..73

Tidak ada komentar: